ARTICLE AD BOX
Diharapkan, dengan menggandeng DLH, krama adat, ibu-ibu anggota PKK dan lainnya, dapat tambahan pemahaman tentang cara pengolahan sampah. Bendesa Adat Kawan, I Made Sukadana menyampaikan hal itu Senin (19/5). "Nanti DLH akan diupayakan bisa turun ke banjar-banjar," ujarnya.
Sosialisasi pemilahan sampah dan teba modern tersebut menindaklanjuti instruksi Gubernur Bali melalui Surat Edaran/SE Nomor 09 Tahun 2025 tentang Gerakan Bali Bersih Sampah. Diantaranya, menyangkut pengelolaan sampah berbasis sumber, pembatasan penggunaan plastik sekali pakai, menjaga kebersihan lingkungan di lembaga-lembaga pemerintah/swasta, lembaga pendidikan, desa/kelurahan, dan desa adat.
Untuk di lingkup desa adat, upaya tersebut dilakukan dengan membuat perarem pengelolaan sampah. Untuk di Bangli, Majelis Desa Adat (MDA) Kabupaten Bangli menargetkan akhir Mei ini perarem pengelolaan sampah dimaksud sudah rampung.
Berkaitan dengan perarem pengelolaan sampah berbasis sumber itu Desa Adat Kawan berencana melaksanakan sosialisasi. "Sosialisasi itu wajib," ujarnya.
Bendesa Made Sukadana menambahkan, untuk pembuatan teba modern, sudah ada beberapa warga yang membuat. "Kami juga sudah sempat melihatnya," ungkapnya. Dikatakan, teba modern merupakan salah satu pengelolaan sampah berbasis sumber.7k17