Kenyem Pameran Tunggal di Jakarta

1 day ago 4
ARTICLE AD BOX
Dalam pameran ini, Kenyem mengeksplorasi wacana dan perasaan mendalam tentang pohon serta kaitannya dengan manusia dan semesta melalui medium lukisan. “Penjelajahan kreatif Kenyem dituangkan dalam serangkaian karya yang menghadirkan bahasa visual puitis, energik, dan penuh warna, bergerak di antara simbolisme dan abstraksi,” ujar Arif Bagus Prasetyo, kurator pameran. 

Citra sentral dalam karya-karya terbaru Kenyem adalah figur manusia-pohon (human-tree), sosok antropomorfis yang setengah manusia, setengah pohon. Figur ini menjadi simbol keterhubungan manusia dengan alam, sekaligus refleksi dari akar budaya dan spiritualitas masyarakat Bali. 

Arif menjelaskan, judul pameran I Am a Tree merepresentasikan pengakuan identitas dari sosok manusia-pohon yang muncul dominan dalam karya Kenyem. “Ia adalah makhluk mitologis yang menyimpan pengetahuan kuno, personifikasi kebijaksanaan alam yang telah terakumulasi dalam kebudayaan,” ujar Arif. Kenyem dikenal sebagai seniman yang konsisten menggali tema alam dan spiritualitas. Lahir di Sayan, Ubud, pada 9 September 1972, dia menyelesaikan studi seni rupa di ISI Denpasar (kini ISI Bali). Sejak 1990-an, Kenyem aktif berpameran di dalam dan luar negeri.

Pameran di Jakarta kali ini dibuka pada Senin (26/5) oleh aktor dan guru yoga Anjasmara Prasetya didampingi pemilik galeri Nicolaus Kuswanto dan kurator Arif Bagus Prasetyo. Menurut Kenyem, karya dalam pameran ini merupakan kelanjutan dari eksplorasi kreatifnya atas unsur-unsur alam seperti bambu, daun, dan ranting, yang telah ia tekuni sejak kecil di lingkungan desa yang hijau dan asri.

Dalam konteks budaya Bali, pohon bukan sekadar elemen alam, tetapi memiliki makna spiritual dan religius. Pohon kerap dianggap sebagai tempat bersemayam roh, simbol kekuatan, hingga manifestasi ketuhanan. Dalam tradisi Hindu Bali, pohon bahkan dikeramatkan dan dihormati dalam upacara Tumpek Wariga.

Melalui figur manusia-pohon, Kenyem menghadirkan kembali mitos-mitos kuno dengan interpretasi yang segar dan kontekstual. Lukisan-lukisannya menjadi refleksi visual tentang keterkaitan mendalam antara manusia dan semesta. “Manusia-pohon dalam karya Kenyem menyimbolkan integrasi antara manusia dan kosmos. Ia adalah representasi keterhubungan hakiki yang melampaui batas fisik dan spiritual,” sebut Arif dalam katalog pameran. 7 mao
Read Entire Article