Kepala Daerah PDIP Kumpul di Jakarta

7 hours ago 2
ARTICLE AD BOX
JAKARTA, NusaBali
DPP PDI Perjuangan (PDIP) melaksanakan pembekalan terhadap kepala atau wakil kepala daerah yang berstatus kader di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan (16/5/2025). Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri hadir dalam kegiatan yang diikuti puluhan kepala daerah atau wakil kepala daerah kader partai. Sejumlah topik dibahas dalam pembekalan, salah satunya terkait loyalitas terhadap partai dan cita-cita partai politik.

Hal tersebut diungkapkan Ketua DPP PDIP Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah, Ganjar Pranowo usai memberi pembekalan mendampingi Megawati. Menurut Ganjar, pembekalan tentang loyalitas dan cita-cita partai diberikan karena latar belakang para pimpinan daerah kader PDIP yang beragam sebelum menjabat. "Oh pasti, pasti (ada pembekalan terkait loyalitas dan cita-cita, red), karena begini, kan, ada mereka yang jadi kepala daerah dari PDIP, tetapi juga diusung oleh yang lain, tetapi ada juga yang mereka kemarin umpamanya pengusaha, mereka pensiunan dari PNS, terus kemudian masuk ke partai menjadi kepala daerah. Maka, kami sinkronkan juga," kata Ganjar.

Mantan Gubernur Jawa Tengah ini berharap misi kerakyatan kader PDIP yang menjadi pimpinan di daerah akan sama, apabila loyalitas terhadap partai beserta cita-cita partai politik senada. "Harapan kita tadi itu, platform ideologisnya sama, pemahaman berorganisasinya sama, membawa misi kerakyatannya sama, sehingga ujung-ujungnya tadi itu. Loyalitas yang dibangun juga akan sama," kata Ganjar. Ganjar juga mengatakan, kepala daerah dari PDIP akan mensukseskan program yang telah dibuat pemerintah pusat. 

Ketua DPP PDIP Ganjar Pranowo usai memberi pembekalan. –IST 

Sehingga, saat ini pemerintah daerah tinggal melakukan sinkronisasi program dengan pemerintah pusat. "Saya kira iya. Kita juga menghormati apa yang sudah dilakukan oleh pemerintah pusat, yang sudah menjadi program nasional dan daerah harus mensukseskan," kata Ganjar. Ganjar menilai, sinkronisasi antara pemerintah daerah dengan pusat sangat penting untuk memecahkan permasalahan dari program-program yang dibuat. Sebab, pemerintah daerah tak bisa bertindak sendiri ketika menghadapi permasalahan dari program pemerintah pusat. "Ketika ada problem muncul di daerah dan butuh pertolongan dari pusat, bagaimana cara kita berkomunikasi," terangnya. Tak hanya itu, Ganjar mengungkapkan pula, pembekalan ini untuk mempersiapkan para kepala daerah membuka komunikasi dengan DPRD setempat. 

Ganjar meyakini jika kepala daerah melakukan komunikasi baik dengan pemerintah pusat maupun DPRD, maka seluruh program kerakyatan bisa berjalan lancar. "Dan tentu dalam misi partai, kita punya tiga pilar. Ada struktural, ada eksekutif, ada legislatif. Kalau di beberapa titik kita mempunyai tiga pilar ini, maka harapan kita mestinya pelayanan terhadap masyarakat bisa jauh lebih baik," tandasnya. 

Ganjar Pranowo juga mengatakan kegiatan ini adalah forum konsolidasi kepala daerah yang merupakan kader PDIP. "Kami akan menyamakan seluruh program, menyinkronisasi program dalam AD/ART kami. Menang itu artinya melayani masyarakat, menyejahterakan masyarakat," ujar Ganjar. Dia menjelaskan, program kerakyatan PDIP seperti penurunan kemiskinan, penanganan stunting, kesehatan ibu-anak, dan ketahanan pangan harus menjadi prioritas kepala daerah. Ganjar menyatakan, para kepala daerah baru khususnya perlu memiliki komitmen terhadap nilai ideologis partai. 

"Mereka mesti ada komitmen satu nilai-nilai ideologis, platform partai, program yang sudah mereka siapkan pada saat kampanye, tapi juga misi politik partai yang mesti dibawa," tegas Ganjar. Dalam pembekalan ini, Ganjar mengungkapkan tiga poin utama yang disampaikan kepada para kepala daerah PDIP. "Satu, kita harus berangkat dari platform ideologi nilai kepartaian yang sama. Dua, menjalankan fungsi-fungsi kepartaian dan melaksanakan janji politik pada saat kampanye," kata Ganjar. 

Poin ketiga adalah pentingnya inovasi dalam pelayanan publik. Di sisi lain, Ganjar mengungkapkan kedekatan Megawati dengan proses pembekalan tadi. "Ibu tadi datang tidak menyambut, tidak pidato, dan Ibu hanya mengikuti saja. Bahkan mungkin sampai besok dan hari terakhir," ujarnya. Menurut Ganjar, ini menunjukkan perhatian luar biasa Ketua Umum terhadap pembinaan kader. Forum ini berlangsung selama tiga hari dan membahas berbagai persoalan daerah dan mencari solusi bersama. "Besok (hari ini) kami akan diskusi, persoalan-persoalan lokal apa yang muncul, kita akan sharing session," pungkas Ganjar. 

Disinggung mengenai apakah mengumpulkan pimpinan kepala daerah yang merupakan kader PDIP untuk membangun soliditas menjelang Kongres VI PDIP. Ganjar menampik upaya mengumpulkan para pimpinan daerah kader PDIP itu, demi kepentingan Kongres partai. "Oh, enggak, enggak. Kalau ini kebetulan saya dan Mas Djarot, Mas Djarot di diklat, saya urusan pemerintahan, dan kita memandang penting untuk melakukan ini dan menurut saya, ini, ya retret partai kita. Kalau kita melihat kemarin, ya, sehingga kita sinkron, kita mencoba mengharmonisasi yang ada di situ. Jadi dua hal yang berbeda dengan Kongres. Kongres nanti disiapkan secara tersendiri," ucapnya.

Sementara itu Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat menegaskan pentingnya kepala daerah dan wakil kepala daerah memahami anggaran dasar dan rumah tangga partai sebagai bagian dari peran politik mereka. Menurut Djarot, kepala daerah adalah pejabat politik yang lahir dari partai politik sehingga wajib menghayati nilai-nilai partai yang berlandaskan Pancasila dan cita-cita reformasi demi mewujudkan Indonesia yang sejahtera dan berkeadilan sosial.

Dalam pertemuan dengan para kepala daerah dan wakil kepala daerah yang berasal dari PDI Perjuangan, Djarot meminta agar seluruh pejabat daerah tersebut membaca dengan saksama anggaran dasar dan rumah tangga partai yang selama ini hanya sekadar diterima secara formal.

Wagub Bali Nyoman Giri Prasta (tengah) di Sekolah Partai, Lenteng Agung Jakarta, Jumat (16/5). –NOPIYANTI 

"Jangan hanya diberikan kepada ajudan untuk dibaca, tetapi wajib bagi ibu bapak sendiri untuk membaca dan memahami," kata Djarot dalam sambutannya. Apabila masih membutuhkan salinan anggaran dasar tersebut, Djarot mempersilakan untuk mengajukan permintaan ke pihak partai. Djarot menegaskan bahwa kepala daerah dan wakil kepala daerah merupakan pejabat politik yang lahir dari partai politik melalui proses politik yang sah. Tanpa dukungan partai politik, tidak mungkin seseorang dapat menduduki posisi tersebut.

Oleh karena itu, hubungan antara partai politik dengan kepala daerah haruslah jelas dan berdasarkan pemahaman yang sama. "Partai adalah alat perjuangan guna membangun dan membentuk karakter bangsa berdasarkan Pancasila," ujarnya. Djarot menambahkan bahwa tujuan utama partai politik adalah mewujudkan cita-cita reformasi seperti yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

Ia menambahkan karakter yang dibentuk melalui partai harus menjadi pedoman kepala daerah dalam menjalankan tugasnya. Hal ini bertujuan mewujudkan Indonesia yang sejahtera, berkeadilan sosial, berdikari dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.

Dalam pembekalan itu, turut hadir di antaranya Ketua Bidang Kehormatan Partai Komarudin Watubun, Wakil Sekjen PDIP Aryo Adhi Dharmo, dan Wakil Bendahara PDIP Yuke Yurike. Lalu, jajaran DPP PDIP yang juga hadir di antaranya Tri Rismaharini, Ribka Tjiptaning P, Sri Rahayu, Deddy Yevri Sitorus, Sadarestuwati, Wiryanti Sukamdani, dan Mindo Sianipar. 

Kader PDIP Abdullah Azwar Anas juga tampak serta pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie juga terlihat di ruang aula Sekolah Partai. Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya tiga stanza. Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Eksekutif Deddy Sitorus tampak memimpin mengheningkan cipta. Lagu Hymne dan Mars PDIP juga diputar untuk membakar semangat para peserta kepala daerah dari PDIP tersebut. Bupati Bangka Selatan, Riza Herdavid ditunjuk membacakan dedication of life Bung Karno. Sementara, Wakil Walikota Mojokerto Rachman Sidharta Arisandi membacakan doa untuk acara ini. Pembekalan bagi Kepala/Wakil Kepala Daerah PDIP berlangsung secara tertutup untuk awak media serta masyarakat umum.

Tampak juga kepala daerah dan wakil kepala daerah asal Bali, seperti Bupati-Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan dan I Gede Ngurah Patriana Krisna (Ipat), Bupati Gianyar I Made Agus Mahayastra, Wakil Gubernur Bali Nyoman Giri Prasta. Juga terlihat Wakil Bupati Lampung Tengah, I Komang Koheri mengikuti pembekalan ini. "Agenda hari ini, kami kepala daerah dan wakil kepala daerah dari PDIP di seluruh Indonesia mendapat undangan dalam rangka melaksanakan konsolidasi dan juga terkait program-program PDIP agar dekat dengan wong cilik terealisasi," ujar Wabup Lampung Tengah Komang Koheri kepada NusaBali di sela-sela pembekalan di Sekolah Partai, Jumat kemarin. Menurut Koheri, dengan adanya program PDIP tersebut, bukan berarti mereka tidak nurut dengan pemerintan pusat. 

"Ini namanya lembaga politik, kita tetap dengan otonomi daerah dan ada desentralisasi. Endingnya, nanti bagaimana kesejahteraan rakyat atau wong cilik dapat teruwujud," jelas Komang Koheri. Pria yang pernah menjadi Anggota Komisi VIII DPR RI Periode 2019-2024 ini mengatakan, agar kesejahteraan wong cilik dapat terwujud antara lain dengan memenuhi hak-hak dasar mereka dan juga bagaimana menghadirkan pemerintah seperti yang tercantum dalam Pasal 34 UUD NKRI 1945.

"Di mana, fakir miskin dan anak-anak terlantar di pelihara negara. Selain itu, pendidikan dan kesehatan mereka perlu mendapat perhatian. Apalagi, Ibu Ketum PDIP pernah mengatakan mengenai masalah stunting dan diharapkan Indonesia menuju zero stunting. Ini harus menjadi perhatian kepada daerah," papar Komang Koheri. Oleh karenanya, lanjut Komang Koheri, tiga pilar partai di PDIP harus bersinergi sehingga kelak PDIP semakin eksis di 2029 mendatang. Sebagai Wabup Lamteng yang juga kader PDIP, Komang Koheri pun, telah melakukan langkah-langkah agar wong cilik sejahtera.

"Yang kami lakukan, tentu memenuhi hak-hak dasar masyarakat seperti infrastruktur, kesehatan dan pendidikan. Kami juga kedepankan peran masyarakat agar ikut melaksanakan nilai-nilai pancasila dan gotong royong karena peran dari masyarakat untuk gotong royong bisa menjadi salah satu faktor menyelesaikan masalah," imbuh Komang Koheri. 7 k22
Read Entire Article