ARTICLE AD BOX
Peristiwa tersebut terjadi di kos tempat tinggal korban di Jalan Kampus Udayana tepatnya di depan RS Gigi Unud, Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung.
Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi dikonfirmasi, pada Rabu (14/5) mengatakan pengeroyokan yang membuat kedua korban luka-luka itu terjadi karena salah paham. Sebelum kejadian, pada Sabtu (10/5) malam pukul 23.00 Wita tiga mahasiswi asal Papua yang kos di sana diketahui bernama Piyo, Yuvela, Elin ngobrol sambil tertawa hingga membuat korban yang merupakan tetangga mereka terganggu.
Merasa tak nyaman dengan obrolan ketiga perempuan tersebut, Sahrudin tegur. Ketiganya diminta jangan berisik karena sudah larut malam. Seperti merasa bersalah, ketiga mahasiswi itu minta maaf. Setelah itu korban masuk kamar dan tidur.
Selanjutnya, pada Minggu (11/5) dinihari pukul 01.15 Wita, pintu kamar Sahrudin digedor-gedor dari luar. Korban bangun buka pintu. Dia kaget melihat sekitar 30 orang pria berdiri di teras kamarnya. Merasa takut melihat puluhan pria tak dikenal itu korban menutup pintu kamarnya.
Para pelaku yang tampak emosi berteriak meminta korban segera keluar dari kamar. Mereka menendang pintu kamar korban hingga jebol. Mereka merangsek masuk menyerang Sahrudin secara membabi buta.
Melihat suaminya diserang, Kamelia berusaha menghalangi para pelaku. Bukannya berhenti, para pelaku yang sudah beringas malah memukul Kamelia hingga luka-luka pada sekujur tubuhnya.
"Setalah menganiaya kedua korban, para pelaku mengintimidasi Sahrudin agar meminta maaf kepada mereka. Permintaan maaf itu mereka dokumentasikan video menggunakan HP," beber AKP Sukadi.
Tak terima dengan tindakan brutal para pelaku, kedua korban buat laporan ke Polsek Kuta Selatan. Merespons laporan tersebut aparat Polsek Kuta Selatan langsung datang ke TKP untuk melakukan penyelidikan.
"Perkara ini sedang ditangani oleh unit Reskrim Polsek Kuta Selatan. Pengeroyokan itu terjadi diduga tiga mahasiswi yang ditegur korban Sahrudin tersinggung. Ketiganya memanggil kelompok mahasiswa Papua lainnya untuk datang ke TKP hingga berujung pengeroyokan," pungkasnya.7 cr80