Transaksi Judol Turun Hingga 80 Persen, Kemkomdigi Masih Punya Pekerjaan Rumah

6 hours ago 1
ARTICLE AD BOX

Jakarta, Gizmologi – Transaksi judi online atau judol yang selama ini menjadi momok meresahkan di masyarakat Indonesia, akhirnya mendapatkan titik cerah. Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) melaporkan terjadi penurunan hingga 80 persen aktivitas judol pada kuartal pertama 2025.

Dalam rilis resmi Komdigi, Penurunan 80 persen pada kuartal pertama 2025 didasarkan pada perbandingan dengan periode sebelumnya. Dan diharapkan menjadi sinyal kuat bahwa upaya pemerintah memberantas praktik ilegal ini mulai menunjukkan hasil.

Sementara nilai transaksi yang berhasil ditekan mencapai Rp47 triliun. Dibandingkan sebelumnya yag mencatat angka transaksi di angka Rp90 triliun selama bulan Januari hingga Maret 2024.

“Jika tren ini berlanjut, kami perkirakan total transaksi sepanjang 2025 dapat ditekan hingga di bawah 160 juta transaksi,” ujar Ivan Yustiavandana Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dalam Program Mentoring Berbasis Risiko (Promensisko) di Jakarta, Kamis (08/05/2025).

Ivan mengapresiasi kinerja Kemkomdigi yang dinilai telah mengambil peran sentral dalam upaya pencegahan dan kejahatan judi online di Indonesia. “Pemblokiran lebih dari 1,3 juta konten oleh Kemkomdigi menunjukkan komitmen luar biasa dalam menutup akses jaringan ilegal yang selama ini begitu masif,” lanjutnya.

Baca juga: Nonaktifkan 11 Pegawai Tersangka Judol, Menkomdigi: Masih Langkah Awal

Pekerjaan Rumah Berantas Judol Masih Banyak

judolMeutya Hafid, Menteri Komdigi, menilai pekerjaan rumahnya masih banyak.

Keberhasilan menekan jumlah transaksi judi online yang dilakukan Kemkomdigi dianggap sebagai langkah awal yang positif. Meski begitu Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid meyakini bahwa pekerjaan rumahnya masih banyak dan harus lebih fokus lagi.

“Pekerjaan rumah kita masih banyak. Ke depan, fokus kita bukan hanya pada penindakan dan penutupan konten, tetapi juga pembenahan regulasi agar lebih sistematis dan berkelanjutan,” kata Meutya.

Keberhasilan menurunkan transaksi judol tidak lepas dari kolaborasi lintas sektor antara: PPATK, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Bank Indonesia. Kolaborasi ini dijalankan dalam rangka menindaklanjuti instruksi Presiden Prabowo Subianto untuk memberantas judi online yang mengancam stabilitas ekonomi dan sosial masyarakat.

Komdigi juga mengapresiasi peran aktif masyarakat yang ikut menekan peredaran Judol, khususnya melalui kanal pelaporan resmi seperti aduan konten, email ke aduankonten@kominfo.go.id, serta layanan media sosial. Jumlah laporan meningkat tajam sejak kuartal akhir 2024, menandakan tumbuhnya kesadaran warga.

Artikel berjudul Transaksi Judol Turun Hingga 80 Persen, Kemkomdigi Masih Punya Pekerjaan Rumah yang ditulis oleh Ronggo pertama kali tampil di Gizmologi.id

Read Entire Article