Bukan PLTU Celukan Bawang, Gangguan Kabel Laut Jadi Biang Blackout Bali

13 hours ago 3
ARTICLE AD BOX
Sebelumnya spekulasi menuding jika PLTU Celukan Bawang mengalami masalah yang memicu blackout mulai Jumat sore hingga Sabtu dini hari. 

“Faktanya, pemadaman total di Bali disebabkan oleh gangguan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV di Jawa Timur. Gangguan ini merambat ke sistem kabel laut Jawa–Bali hingga pasokan daya ke Bali yang normalnya 270 MW, anjlok menjadi nol,” jelas Helmy Rosadi, Manajer Teknis PT General Energy Bali (GEB), pengelola PLTU Celukan Bawang, Sabtu (3/5).

Menurut Helmy, gangguan tersebut menciptakan ketidakseimbangan besar antara pasokan daya dan beban listrik di Subsistem Bali. Ketidakseimbangan itu menyebabkan frekuensi sistem turun drastis di luar ambang batas aman. “Akibatnya, seluruh pembangkit—baik milik PLN maupun swasta—secara otomatis melepaskan diri dari jaringan sebagai bentuk perlindungan unit,” ujarnya.

PLTU Celukan Bawang Unit 2, lanjut Helmy, mengalami trip satu menit setelah pembangkit lain di Bali lebih dulu terlepas dari jaringan. “Jadi, jelas kami bukan pemicu awal. Unit 2 kami trip karena daya reaktif yang terserap saat gangguan mencapai 228 MVAR, jauh di atas batas maksimal 80 MVAR. Itu bukan kesalahan manusia, melainkan mekanisme proteksi otomatis,” tegasnya.

Setelah blackout terjadi, tim teknis PLTU Celukan Bawang langsung menjalankan prosedur darurat sesuai standar operasional. Pemeriksaan menyeluruh dilakukan untuk memastikan seluruh unit dalam kondisi aman sebelum proses sinkronisasi kembali ke sistem.

PLTU Celukan Bawang yang berada di Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, merupakan salah satu pembangkit utama di Bali yang menyuplai listrik dari wilayah utara. Dalam sistem kelistrikan Jawa–Bali, pembangkit ini berperan sebagai salah satu penyeimbang beban regional.

Terpisah, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan akibat gangguan tersebut dan mengapresiasi kesabaran pelanggan. “Kami sangat menghargai pengertian seluruh pelanggan kami,” tambah Darmawan.

Terkait penyebab gangguan, Darmawan menjelaskan bahwa indikasi sementara mengarah pada sistem penyaluran kabel laut. Namun, ia menegaskan gangguan tersebut bukan disebabkan oleh serangan siber.

“Indikasi teknis mengarah pada gangguan di kabel laut, dan penyebab pastinya masih terus ditelusuri,” tegas Darmawan.

Read Entire Article