ARTICLE AD BOX
Pengambilan sampel ini menjadi bagian kegiatan surveilans dengan keterlibatan langsung dari Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar. Selain PMK, pengambilan sampel juga terfokus pada deteksi dini berbagai penyakit menular lain seperti antraks, surra, dan Lumpy Skin Disease (LSD). Dalam surveilans ini, tim mengambil 30 sampel darah sapi dari hewan ternak milik warga di Desa Perancak.
Pemilihan lokasi sampling di Desa Perancak ini bukan tanpa alasan. Desa Perancak tercatat sebagai salah satu wilayah dengan populasi sapi terbanyak di Jembrana sehingga menjadi titik strategis untuk pemantauan kesehatan ternak.
Kepala Seksi Veteriner Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan-Kesmavet) pada Distanpangan Jembrana, drh I Gusti Ngurah Bagus Rai Mulyawan mengatakan, kegiatan surveilans ini menjadi salah satu upaya pencegahan penyakit menular pada ternak. Khususnya ternak sapi yang secara langsung berdampak pada kesejahteraan peternak.
"Ada 30 sampel yang diambil. Selanjutnya, seluruh sampel darah yang terkumpul akan diperiksa di laboratorium BBVet Denpasar. Hasilnya nanti akan dikonfirmasi langsung ke Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana," ucap Rai Mulyawan.
Rai Mulyawan menegaskan bahwa kegiatan surveilans ini merupakan langkah preventif yang cukup penting. Ia juga memastikan bahwa berdasarkan hasil surveilans yang telah dilakukan selama ini, Kabupaten Jembrana masih aman dari berbagai penyakit ternak menular tersebut.
"Dari surveilans yang kita lakukan selama ini di Jembrana, untuk PMK, antraks, surra, dan LSD, itu selalu negatif," ujar Rai Mulyawan.7ode