ARTICLE AD BOX
Pelatih Inter, Simone Inzaghi, tak mampu menyembunyikan kegembiraannya. "Ini malam yang indah, di stadion kami sendiri, bersama para fans menghadapi tim yang sangat kuat. Kami harus bermain sempurna dalam dua laga dan anak-anak tampil luar biasa. Ini kemenangan yang patut dirayakan seluruh keluarga besar Inter," ujarnya.
Inter tampil tidak dalam tekanan penuh, namun harus bekerja ekstra keras menghadapi permainan agresif Bayern yang tampil tanpa beban. Wakil Bundesliga itu langsung menekan sejak awal laga. Kiper Yann Sommer harus berjibaku menyelamatkan tembakan Thomas Müller di menit-menit awal.
Kesalahan Nicolo Barella sempat membuka peluang emas bagi Bayern, namun Alessandro Bastoni tampil sigap mengamankan bola dari kaki Michael Olise. Inter merespons lewat sepakan melengkung Hakan Çalhanoglu, namun gagal membuahkan hasil.
Pertahanan Inter diuji habis-habisan. Matteo Darmian memblok tendangan keras Müller, sementara Sommer kembali mengamankan rebound dari Leroy Sané. Skor kacamata bertahan hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, Bayern langsung memecah kebuntuan. Gol Harry Kane di menit ke-49, hasil kerja sama dengan Leon Goretzka, membuat agregat sementara menjadi imbang 3-3. Tembakan Kane dari sudut sempit melewati sela kaki Federico Dimarco dan bersarang di pojok gawang.
Namun, euforia Bayern hanya bertahan enam menit. Dari situasi sepak pojok, Lautaro Martínez menyundul bola yang sempat membentur Joshua Kimmich sebelum disambar kembali menjadi gol. Inter kembali unggul agregat 4-3.
Tak butuh waktu lama, Inter mencetak gol kedua mereka malam itu. Darmian hampir mencetak gol sebelum Eric Dier menyapu bola di garis gawang. Dari sepak pojok yang sama, Benjamin Pavard menyambut bola dengan tandukan keras ke jala Bayern.
Meski tertinggal, Bayern tidak menyerah. Umpan lambung Serge Gnabry dari sepak pojok pendek dimanfaatkan Dier yang tampaknya ingin mengarahkan bola ke rekan setim, namun bola justru masuk ke gawang Inter dan mengubah skor jadi 2-2.
Pertandingan berjalan semakin menegangkan di 14 menit terakhir. Sommer kembali tampil heroik menggagalkan peluang Müller di masa injury time. Inter pun bertahan dengan disiplin hingga peluit akhir berbunyi. Ini menjadi kali pertama Bayern gagal menang di kandang Inter sepanjang sejarah pertemuan kedua tim.
Pelatih Bayern Muenchen, Vincent Kompany, menyalahkan badai cedera yang melanda timnya menjelang laga penting ini. "Masalah utama kami sebelum menghadapi Inter adalah cedera. Kami kehilangan pemain penting seperti Ito, Upamecano, Musiala, Neuer, Davies, Coman, Pavlovic," keluhnya usai pertandingan.
Kompany tetap mengapresiasi perjuangan anak asuhnya. "Di laga pertama kami menunjukkan kualitas Bayern yang sebenarnya. Di leg kedua kami tetap positif dan menciptakan lebih banyak peluang dibandingkan Inter. Tapi, kenyataannya kami tidak akan main di final Liga Champions di kandang sendiri."
Saat ditanya soal jadwal padat yang memicu badai cedera, Kompany menanggapi diplomatis. "Saya tidak memutuskan jadwal. Banyak pertandingan, perjalanan jauh, dan tekanan bertambah saat pemain kami cedera. Kami hanya bisa menerima."
Dengan kemenangan ini, Inter akan menghadapi Barcelona di semifinal—laga ulangan legendaris semifinal 2010 yang menjadi bagian dari perjalanan treble mereka di bawah Jose Mourinho. Lautaro Martínez menyebut laga ini akan sangat emosional.
"Kita akan mengenang malam ini lama sekali. Inter tidak pernah menyerah—kami punya hati, kepala, dan kepribadian. Sekarang fokus dulu ke liga, baru pikirkan Barcelona," katanya.