Kampus Didorong Ikut Tuntaskan Masalah Sampah di Bali

14 hours ago 1
ARTICLE AD BOX
Hal tersebut disampaikannya dalam sambutan pada Sidang Senat Terbuka Wisuda ke-2 Program Sarjana Institut Sains dan Teknologi Nahdlatul Ulama Bali (ISTNUBA) di 100 Sunset Hotel, Kuta, Badung, Sabtu (26/4). Gubernur Koster menjelaskan di periode kedua masa kepemimpinannya ia berkomitmen untuk segera menuntaskan persoalan sampah. Untuk itu, ia telah mengeluarkan SE Nomor 09 Tahun 2025 mengenai Gerakan Bali Bersih Sampah. 

Dijelaskan olehnya, sampah adalah persoalan serius yang mesti secepatnya diatasi untuk mewujudkan lingkungan bersih dan hidup sehat. "Yang tak kalah penting, sebagai destinasi wisata dunia, Bali membutuhkan tata kelola sampah yang bagus," ujarnya. Oleh karena itu, melalui regulasi dan gerakan masif, pada periode kedua masa jabatannya sebagai Gubernur Bali, ia ingin persoalan sampah sudah tuntas.  "Tidak sampai lima tahun, persoalan sampah sudah harus selesai. Targetnya dua tahun, sudah tuntas," sebutnya sembari menambahkan bahwa Kementerian Lingkungan Hidup RI menjadikan Daerah Bali sebagai prioritas dalam program penuntasan masalah sampah. 

Karena itulah, saat ini ia memimpin gerakan mempercepat penanganan sampah dengan melibatkan berbagai komponen. ISTNUBA sebagai lembaga pendidikan di Bali diharapkan turut mengambil peran aktif dalam mempercepat penuntasan persoalan sampah. Dengan begitu, kecintaan masyarakat dunia terhadap Bali terus meningkat dan akan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Bali yang 65 persen masih bertumpu pada sektor pariwisata. “Di tahun 2024, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara tercatat sebanyak 6,4 juta orang. Ini lebih banyak dari jumlah sebelum pandemi yaitu 6,2 juta. Per tanggal 23 April 2025, saya menerima laporan bahwa angkanya mengalami kenaikan 13 persen. Nah, kalau berbagai persoalan krusial dapat kita tuntaskan, Bali akan semakin baik dan wisatawan mancanegara juga pasti makin banyak yang datang,” urainya. 

Gubernur Koster secara khusus mengapresiasi niat, usaha dan kerja keras NU yang berhasil membuka lembaga pendidikan tinggi di Pulau Dewata. “Perguruan tinggi di bawah naungan NU jumlahnya cukup banyak, ini luar biasa. Dan menurut catatan yang disampaikan rektor, meski baru berusia enam tahun, institut di Bali  ini telah mencatat banyak prestasi,” cetusnya. 

Sementara itu, Rektor ISTNUBA Azizah Azis dalam sambutannya menyampaikan selamat dan sukses kepada wisudawan dan wisudawati yang telah melewati proses sehingga berhak menyandang gelar sarjana. Dengan bekal ilmu yang telah dimiliki, ia berharap sarjana lulusan ISTNUBA dapat berkontribusi pada bangsa dan negara.  "Sarjana lulusan ISTNUBA harus tangguh, kuat, tak mudah putus asa, mampu beradaptasi dan menjadi pribadi unggul dan punya daya saing," pesannya. Selain itu, sarjana lulusan ISTNUBA diingatkan untuk kreatif menciptakan teknologi yang inovatif. 

Dalam kesempatan itu, Azizah juga menginformasikan bahwa saat ini ISTNUBA memiliki tiga program studi yaitu Teknik Lingkungan, Statistik dan Sistem Informasi, yang semuanya sudah terakreditasi baik. Kabag Umum LLDIKTI Wilayah VIII Nyoman Bagus Suweta Nugraha dalam sambutannya menyampaikan bahwa wisuda bukan semata simbol memperoleh gelar sarjana. "Ini adalah amanah untuk terus belajar agar mampu mengambil peran aktif dalam mencari solusi atas tantangan yang dihadapi bangsa saat ini," ucapnya. Ia juga mengapresiasi keberadaan ISTNUBA sebagai lembaga pendidikan berbasis NU. Sehingga dalam penerapan kurikulumnya tak hanya membebani mahasiswa dengan IPTEK, namun juga nilai-nilai religius.

Dalam kesempatan yang sama Staf Ahli Kemdiktisaintek Muhammad Hasan Chabibie menyatakan setuju dan mendukung program satu keluarga satu sarjana di Bali. “Saya sangat sependapat dengan apa yang disampaikan Gubernur Bali Wayan Koster mengenai program sumber daya manusia unggul di Bali, yakni satu keluarga satu sarjana,” kata Hasan Chabibie.

Ia menyampaikan bahwa sains dan teknologi adalah fondasi bagi semua orang untuk saling berkolaborasi dan bekerja membangun Bali. Oleh karena itu, menurut dia, sumber daya manusia harus terus ditingkatkan untuk menghadapi tantangan era modern saat ini. Kemdiktisaintek memuji ide Pemprov Bali dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia unggul melalui perguruan tinggi. Selanjutnya Hasan berpesan agar kampus dapat melahirkan sains, teknologi, dan riset yang bisa berdampak pada program pembangunan di daerah. 7 adi 
Read Entire Article