Komang Suartana Ramaikan Walikota Cup

1 day ago 1
ARTICLE AD BOX
Menurut Komang Suartana, Walikota Cup tersebut merupakan salah satu ajang seleksi menuju Porprov Bali 2025. Dia ikut berpartisi di kejuaraan itu, untuk mengisi waktu.

"Dan juga untuk memotivasi atlet-atlet muda selancar ombak agar mereka semangat mengikuti kejuaraan tersebut," ujar Komang Suartana kepada NusaBali, Senin (2/6). Menurut atlet yang memperkuat Indonesia di cabor layar pada Asian Games 2018 Jakarta-Palembang ini, atlet selancar ombak yang mengikuti Walikota Cup bagus-bagus.

Melalui ajang itu, mereka bisa menggunakan kesempatan untuk mengasah kemampuan sebelum turun di Porprov Bali 2025. Terlebih, ada peserta dari Jepang pula, selain dirinya yang sudah senior. Di Walikota Cup, Komang Suartana turun di nomor short board putra.

Hasilnya, Komang Suartana sampai babak perempat final. Peraih medali emas kelas RSX Seoul Windsurfing Internasional Championship 2018 di Korea Selatan ini mengaku, tidak kecewa dengan hasil itu. Sebab, yang dia ikuti bukan nomor spesialisnya.

Ditambah lagi, dia memang mengikuti kejuaraan untuk mengisi waktu. Menurut Komang Suartana, meski dia adalah atlet layar, namun tidak asing dengan cabor selancar ombak. Lantaran sejak usia delapan tahun, dia juga kerap memainkannya. Begitu pula, ketika latihan layar.

"Jika angin tidak bagus saat latihan layar, saya biasa main selancar ombak. Jadi, selancar ombak buat senang-senang saja," kata peraih medali perak SEA Games 2011 Jakarta ini. Menurut Komang Suartana, bermain di selancar ombak membutuhkan keberuntungan.

Ketika bertanding, atlet diberikan waktu selama 15 menit. Jika kondisi ombak saat mereka turun bagus, peluang mereka juara besar. Sebaliknya ketika mereka turun, ombak tidak bagus. Lalu saat lawan main, ombaknya datang sehingga membuka peluang lawan menang.

"Faktor alam sangat mempengaruhi," jelas Komang Suartana. Komang Suartana sendiri, saat ini masih menekuni cabor layar. Kini, dia fokus di nomor baru, wing foil. "Tapi, dalam waktu dekat belum ada kejuaraan," imbuh Komang Suartana. 7 k22
Read Entire Article