ARTICLE AD BOX
Selain memeriahkan HUT ke-254 Gianyar, pementasan ini menjadi ajang pemanasan sebelum pentas pada Pesta Kesenian Bali (PKB) sebagai Duta Kabupaten Gianyar. Pentas gong kebyar dewasa diawali dengan penampilan Sekaa Gong Legend Kesuma Tirta dengan Tabuh Raksata Raksita.
Tabuh ini dapat diartikan sebagai kebenaran yang dilindungi dan dijaga. Mengandung pesan bahwa seni perlu dilindungi dan dijaga. Karya ini dibuat oleh I Ketut Dibya Guna (alm) pada tahun 1978 dan dipentaskan pertama kali di PKB 48 tahun silam. Juga menampilkan Tari Baris Tamiang. Secara umum menurut Babad Bali, tari Baris merupakan tarian pasukan perang.
Tari Baris Tamiang salah satu contoh tari Baris sakral yang dipentaskan pada saat upacara-upacara besar di wilayah Tampaksiring. Pamungkas, menampilkan Tabuh Kreasi ‘Jagra Kasturi’ yang diciptakan pada tahun 1974 oleh I Ketut Dibya Guna (alm) untuk misi kesenian ke Osaka, Jepang. Selanjutnya, penampilan Komunitas Seni Sundaram diawali dengan Tabuh Lelambatan Cempaka Puyung. Juga menampilkan Tari Kreasi Kebyar Dangklung.
Tarian ini lahir dari semangat dan kekaguman akan eksistensi kesenian rakyat di tengah perkembangan jaman. Tarian ini terinspirasi dari kesenian Angklung Kocok yang tumbuh dan lestari di Banjar Kutuh, Desa Sayan, Ubud yang telah hidup sejak tahun 1930-an.
Terakhir, persembahan Fragmentari Tuan Sayan. Menceritakan persahabatan antara Colin Mcphee seorang komposer asal Amerika yang dikenal dengan sebutan Tuan Sayan. Dia menjalin persabatan dengan pemuda Bali berbakat bernama I Sampih.
Kabar duka menyelimuti pertemuan mereka berdua. I Sampih mendapatkan musibah saat pulang ke Bongkasa, sepeda motor dirampas dan jasadnya dibuang ke sungai. Fragmentari ini mengisahkan peristiwa, memori, dan penghormatan terhadap I Sampih, Tuan Sayan, dan semangat seni yang menyatukan dua dunia. 7 nvi