ARTICLE AD BOX
Pelayanan mobil listrik buggy terbatas jumlahnya dan hanya akan diperuntukkan bagi pamedek prioritas.
"Prioritas maksudnya, sulinggih, pamangku, disabilitas, dan lansia," ujar Kepala Badan Pengelola Kawasan Suci Pura Besakih I Gusti Lanang Muliarta di ruang kerjanya Gedung Parkir Pura Manik Mas Besakih, Banjar Besakih Kangin, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, Minggu (6/4).
Menurutnya, pamedek dan wisatawan diharuskan berjalan kaki dari Gedung Parkir Pura Manik Mas Besakih hingga kembali lagi ke gedung parkir itu. Walau wisatawan telah beli tiket, tetapi tiket itu bukan termasuk jasa angkutan mobil listrik, melainkan hanya tiket masuk Objek Wisata Pura Besakih. Apakah akan berjalan dengan konsisten? "Sudah saya sosialisasikan, ini kan berlaku selama Karya Agung Ida Bhatara Turun Kabeh selama 21 hari dan berakhir pada Saniscara Kliwon Kuningan, Sabtu (3/5)," ungkap Gusti Muliarta.
Dia menambahkan mobil listrik terbatas sedangkan lalulalang ribuan pamedek tentu sangat ramai selama 24 jam. Kalau telah diberlakukan mesti jalan bersama-sama, optimis tidak akan ada yang komplain. Apalagi katanya sepanjang perjalanan sekembali melaksanakan persembahyangan, sambil berwisata kuliner, menikmati beragam hidangan khas lokal Desa Besakih.
Tercatat hanya 8 unit kendaraan listrik yang disiagakan, masing-masing: 5 unit ukuran besar, 2 unit ukuran sedang dan 1 unit ukuran kecil, dengan 9 sopir. Mobil listrik itu milik Dinas Perhubungan Bali, statusnya pinjam pakai. Selama ini, setelah 20 kali mengantar penumpang, baterai langsung di chase.
Begitu juga kendaraan yang melintasi jalan pintas menuju bale pasucian Pura Penataran Agung Besakih diperketat, sebelum melintas dipasangi stiker yang khusus mengantar sulinggih, pamangku dan serati banten. Bukan saja penggunaan mobil listrik ditertibkan, pengaturan lalulintas juga diperketat agar tidak terjadi kemacetan, semua kendaraan wajib masuk gedung parkir. Di samping itu keberadaan ratusan ojek juga agar tertib, begitu juga pedagang.
Pihaknya juga telah membentuk posko pengaduan tempat melaporkan kehilangan barang. Selama ini pamedek yang melaporkan kehilangan barang, rata-rata barangnya ditemukan dan utuh. Sebab, telah dipantau gunakan 145 CCTV (closed circuit television). "Terpenting pamedek mampu menyebutkan di bagian titik mana barangnya hilang atau ketinggalan, maka akan dicek gunakan CCTV melalui rekaman itu, pihak-pihak yang mengambil atau memindahkan barang itu, bisa ketahuan," jelasnya. 7 k16