ARTICLE AD BOX
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jembrana, Dewa Gede Ary Candra Wisnawa, Kamis (24/4). Menurutnya, sampah pasca Galungan ini didominasi sampah organik dengan persentase mencapai sekitar 70 persen.
"Kita prediksi meningkat 10 persen dari hari-hari biasa, dan itu memang benar terjadi. Di hari pertama pengangkutan (pasca Galungan) ini didominasi sampah organik," ujar Dewa Ary Candra.
Untuk mengatasi peningkatan volume sampah, Dewa Ary Candra menyatakan mengerahkan armada dan tenaga secara maksimal. Pengangkutan sampah yang biasanya hanya 1 rit (pulang-pergi) ditambah menjadi 2 rit.
"Kami kerahkan full team. Karena prediksi peningkatan ini bisa mencapai belasan hingga puluhan ton dalam sepekan ini," ucap Dewa Ary Candra.
Dewa Ary Candra menyatakan bahwa lonjakan sampah pada momen hari raya seperti Galungan, sebagain besar berasal dari wilayah Kota Negara. Masalah lonjakan sampah ini pun dinyatakan masih terus berulang karena rendahnya kesadaran masyarakat dalam memilah dan mengolah sampah.
"Sampah organik yang mencapai 70 persen sebenarnya bisa diolah menjadi pupuk yang bermanfaat untuk tanaman. Jika masyarakat memilah dengan baik dan memanfaatkan itu, tentu masalah sampah ini bisa semakin berkurang," ujar Dewa Ary Candra.
Dewa Aru Candra mengatakan, terus menggencarkan sosialisasi pemilahan sampah organik, anorganik, dan residu agar tidak tercampur. Meski demikian, ia mengakui bahwa perubahan pola pikir masyarakat terkait pengelolaan sampah membutuhkan waktu dan kerja sama semua pihak.
"Kami terus berupaya menanamkan mindset pemilahan dan pengolahan sampah. Tapi ini perlu waktu dan kolaborasi dari seluruh elemen masyarakat," ucap Dewa Ary Candra.7ode