ARTICLE AD BOX
Keunikan yang dimaksud adalah mengusung garapan kreasi baru bertemakan subak yang dipadukan dengan Tari Sanghyang Sampat. Ada juga kreasi bebarisan yang terinspirasi dari tradisi Baris Memedi dari Desa Adat Wongaya Gede.
Kepala Dinas Kebudayaan Tabanan I Made Yudiana menegaskan untuk persiapan itu telah dilakukan ancang - ancang terutama dalam menyusun tema. "Sesuai tema tahun ini, untuk pawai garapan tematik tradisi keunikan di masing - masing desa adat. Dan kita di Tabanan menggarap konsep karya yang mengacu pada Desa Adat Wongaya Gede,"ujarnya Selasa (16/5).
Menurutnya, acuan ke Desa Wongaya Gede ini ditampilkan karena selain dikenal kuat dengan sistem subaknya. Desa ini juga memiliki kekayaan tradisi unik dan menarik untuk ditampilkan. "Kini kami tengah bersiap untuk menggarap tema tersebut," jelasnya.
Disebutkan, dalam PKB nanti Tabanan mengirim sekitar 1.000 seniman. Khusus dalam pawai ada 300 seniman yang akan tampil. "Garapan akan diiringi dengan perpaduan gamelan barungan kecil hingga barungan besar, termasuk Bleganjur, Okokan, serta properti penutup berupa lumbung. Komposisi ini kira pilih untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang semangat masyarakat agraris di Tabanan," bebernya.
Kepala Bidang Kesenian Ni Luh Nyoman Sri Suryati secara teknis menjelaskan untuk di pawai saja ada sejumlah barisan yang ditampilkan. "Untuk barisan pertama tentu adanya papan nama diiringi jegeg bagus dengan payas agung. Kemudian ada barisan tarian khas Tabanan Jayaning Singasana AUM disertai gong suling," jelasnya.
Kemudian, dilanjutkan dengan barisan uperengga, baru kemudian adanya barisan garapan kreasi bebarisan terinspirasi dari barisan memedi, garapan kreasi baru bertemakan potensi subak disertai garapan Tarian Sang Hyang Sampat dengan iringan bleganjur, okokan. "Terakhir baru penutup dengan properti lumbung," tandasnya.7des