Perbandingan The Last of Us Part II: Game vs Live Action

20 hours ago 2
ARTICLE AD BOX

Jakarta, Gizmologi – Seperti yang sudah diumumkan, The Last of Us season kedua sudah bisa ditonton lewat HBO Max. Mengingat, serial tersebut merupakan sebuah adaptasi dari game legendaris Naughty Dog, pastinya sudah banyak orang yang menggunakan serial ini dijadikan season kedua.

Hanya saja, banyak penggemar yang kecewa, dan tidak sedikit juga yang merasa film ini sangat menghibur dan juga menegangkan untuk berbagai kalangan. Ya, biasanya yang merasakan ketegangan adalah mereka yang tidak memainkan game The Last of Us. Namun, untuk pemain yang sudah memainkan game tersebut pastinya mereka sudah mengetahui apa saja yang akan terjadi dalam film atau serial tersebut.

Walau ini merupakan sebuah adaptasi dari game, dan menggunakan alur cerita yang sama. Kita juga bisa mendapatkan beberapa perbedaan signifikan dari film dan game. Maka dari itu, berikut adalah perbedaan yang cukup mencolok dari game The Last of Us dan serial yang belum lama ini rilis.

Baca Juga: Agni Village of Calamity Tampilkan Detail Baru di Xbox Asian Developer Sessions 2025

Kematian Joel

TLOU 001Sony Interactive Entertainment

Salah satu yang mencuri perhatian dari season kedua atau game sekuel ini adalah kematian Joel. Secara singkat, Joel merupakan tokoh utama dalam prequel franchise The Last of Us, dan pada sekuel game ini dilanjutkan oleh Ellie. Neil Druckmann ingin cerita lebih berfokus pada Ellie, sehingga Joel harus mendapatkan kematian dan cerita bisa fokus kepada Ellie yang ingin balas dendam.

Dengan begitu, kontak emosional juga didapatkan oleh para penton dan gamer. Menurut saya, ini adalah hal yang sangat cemerlang dari Neil Druckmann, karena adanya breakpoint yang bisa membuat karakter Ellie lebih mendapatkan porsi screentime dan cerita yang lebih dalam.

TLOU 002Sony Interactive Entertainment

Nah, terdapat beberapa penonton yang mendapatkan perbedaan dari adegan kematian Joel. Sebagai titik awal konflik dalam The Last of Us sekaligus momen utama di episode kedua musim ini, kematian Joel memang dirancang dengan sangat detail. Baik alur besarnya maupun elemen-elemen kecil di dalamnya ditampilkan dengan setia. Abby menembak kaki Joel dengan shotgun, lalu memukulinya dengan tongkat golf. Kaitlyn Dever menyampaikan kalimat “You don’t get to rush this” dengan intonasi yang sama persis seperti versi gamenya. Saat Ellie tiba di lokasi, arah pengambilan gambar tetap mengikuti gaya cutscene asli, menggunakan sudut kamera rendah dan efek suara tajam saat Abby memberikan pukulan terakhir.

Meski banyak detail yang mengikuti versi game The Last of Us, ada beberapa perubahan penting yang muncul. Yang paling mencolok adalah keberadaan Dina, bukan Tommy, yang menemani Joel dalam adegan ini. Dina pun dibius selama kejadian berlangsung, membuat Ellie menjadi satu-satunya warga Jackson yang menyaksikan langsung kematian Joel. Perilaku Abby juga sedikit berbeda. Dalam versi serial, dia mengungkapkan siapa dirinya dan alasan mengapa ia membunuh Joel. Sementara di game, tidak ada penjelasan seperti itu, membuat penonton percaya bahwa Joel tewas tanpa pernah tahu alasan kebencian Abby.

Selain itu, ada perbedaan yang cukup signifikan dalam cara Joel dibunuh. Di game The Last of Us, pukulan mematikan berasal dari hantaman brutal tongkat golf ke kepala. Namun di serial, tongkat golf tersebut patah saat serangan berlangsung dan hanya menyisakan ujung yang tajam. Ujung inilah yang kemudian digunakan Abby untuk menusuk leher Joel, membuat senjata itu lebih menyerupai belati daripada alat pemukul.

Kilas Balik Abby

TLOU 003Sony Interactive Entertainment

Episode kedua The Last of Us menampilkan adegan saat Abby muda mencari ayahnya di rumah sakit milik Fireflies. Ini merupakan adaptasi dari akhir bab “Tracking Lessons” dalam game, yaitu bagian di mana sudut pandang berpindah dari Ellie ke Abby. Lokasi adegannya masih sama, yaitu koridor rumah sakit yang disinari lampu darurat berwarna merah, tapi kejadian yang ditampilkan cukup berbeda.

Dalam versi serial, Abby dewasa muncul dan berhadapan langsung dengan dirinya saat masih kecil, menegaskan bahwa ini adalah mimpi, bukan kilas balik. Abby memperingatkan versi mudanya untuk tidak melihat ke dalam ruang operasi, karena di sana ia akan menemukan jasad ayahnya. Meski begitu, Abby muda tetap masuk ke ruangan tersebut, tetapi kamera tidak ikut masuk. Penonton hanya bisa melihat air mata Abby dewasa yang tertahan, sebagai gambaran dari kengerian yang ada di dalam ruangan.

Di versi game The Last of Us, karena pemain mengendalikan Abby secara langsung, adegan ini memperlihatkan bagian dalam ruang operasi dan reaksi Abby saat menemukan ayahnya yang sudah tidak bernyawa.

Cara Abby Kabur dari Serangan Zombie

TLOU 004Sumber: IGN

Pertemuan Abby dengan gerombolan infected di The Last of Us terjadi dengan cara yang kurang lebih sama seperti di bab pertama game-nya. Ia terjebak dalam situasi kejar-kejaran yang berujung pada dirinya terperangkap di balik pagar kawat yang mulai roboh karena didesak oleh para runner. Bahkan, adegan ini terasa lebih brutal dibanding versi game, terutama karena adanya cuplikan tangan yang terdorong menembus kawat dan kulitnya teriris oleh besi tajam.

Selain detail tambahan itu, arah pengambilan adegan ini sangat mirip dengan versi game, termasuk cara kamera menangkap momen saat revolver milik Joel tiba-tiba muncul dari samping layar dan menembak infected yang sedang menindih Abby di tanah.

Pengenalan Dina dalam Game dan Film

TLOU 004Sony Interactive Rights Reserved

Pengenalan Dina dalam game dan Film masih tergolong cukup sama. Sebenarnya Dina sudah pernah dikenalkan pada Trailer, dan hal ini juga sama dilakukan pada trailer game The Last of Us. Dalam game dan film-nya, Dina diperkenalkan dalam sebuah “Saloon” atau bar dan mengajak Ellie untuk berdansa.

Begitu juga dalam film, Dina juga digambarkan sebagai sesosok yang siap untuk menenangkan Ellie dalam situasi apapun. Dina dalam film juga berusaha melerai konflik Ellie dan Joel setelah Joel melindungi Ellie dari karakter lain. Jadi, menurut saya, Dina sudah mendapatkan porsi yang cukup sesuai dengan game.

Kesimpulan

Nah, dari semua yang sudah kita bandingkan, memang Neil Druckmann tidak ingin terlalu mengubah cerita dan hal-hal besar yang sudah ia hadirkan dalam game. Maka dari itu, banyak perbandingan atau perbedaan yang tidak terlalu mencolok dalam game dan film yang sudah bisa kamu tonton. Namun, dari segi detail atau dari segi karakter, memang tampak sangat berbeda.

Misalkan pada karakter Ellie. Kita bisa lihat Ellie dalam game dan Ellie yang diperankan oleh Bella Ramsay memang sangat berbeda, yakni dari segi karakter dan juga dari segi fisik. Inilah yang cukup menimbulkan banyak kritik dari para penggemar game Naughty Dog dan juga The Last of Us.

Begitu juga dengan Abby dalam game dan juga Abby yang diperankan oleh Kaitlyn Dever. Jika dari segi fisik, Kaitlyn Dever tidak terlalu maskulin, tetapi untuk versi game Abby digambarkan sebagai perempuan berotot yang sudah berlatih dengan gaya militer. Kembali lagi, banyak penggemar yang tidak mengerti cara Naughty Dog melakukan casting para pemeran yang memerankan karakter TLOU.

Namun begitu, live action TLOU masih sangat menghibur dan berhasil menghadirkan alur cerita yang cukup kompleks. Walau cukup bermasalah dengan cara casting Naughty Dog, tetapi Naughty Dog dan Neil Druckmann masih sangat memperhatikan kualitas cerita yang ingin ditawarkan kepada para penonton, baik para pemain dan para penonton yang tidak pernah bermain game tersebut.

Artikel berjudul Perbandingan The Last of Us Part II: Game vs Live Action yang ditulis oleh Christopher Louis pertama kali tampil di Gizmologi.id

Read Entire Article