Stok VAR di Denpasar 3.814 Vial, Dinkes Sebut Masih Aman

5 days ago 6
ARTICLE AD BOX
Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar Anak Agung Ayu Agung Candrawati, Rabu (16/4), mengatakan VAR yang masih tersedia disimpan di dua tempat yakni sebanyak 3.063 vial yang ditempatkan di UPT Farmasi, 751 vial di Rabies Center yang tersebar di seluruh wilayah kota.

Kata Candrawati, penggunaan VAR sejak Januari hingga Maret 2025 mencapai ribuan dosis. Tercatat VAR tahap 1 sebanyak 3.148 vial untuk 1.574 orang. Kemudian VAR tahap 2 sebanyak 1.163 vial untuk 1.163 orang, dan VAR tahap 3 sebanyak 509 vial untuk 509 orang.

“Stok masih mencukupi. Namun kalau stok mulai menipis, kami siap meminta tambahan dari provinsi. Stok di provinsi juga masih banyak, dan kami sudah bersiap melakukan pengadaan 10.000 vial tambahan di bulan April ini,” ujarnya.

Sebagai langkah preventif, Pemkot Denpasar juga telah menyediakan Rabies Center yang dapat diakses masyarakat di seluruh kecamatan. Layanan ini tersedia di puskesmas dan RSUD Wangaya Denpasar. 

Di Denpasar Timur, layanan rabies bisa diakses di Puskesmas Dentim I dan II. Di Denpasar Utara, tersedia di Puskesmas Denut I, II, dan III. Denpasar Barat layanan rabies ada di Puskesmas Denbar I dan II. Sementara Denpasar Selatan membuka layanan di empat puskesmas, yakni Puskesmas Densel I hingga IV.

Di sisi lain, Dinas Pertanian Kota Denpasar mengungkapkan bahwa sejak Januari hingga awal April 2025 telah ditemukan 7 ekor anjing positif rabies. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan drh Ni Made Suparmi.

Dikatakannya, vaksinasi rabies terhadap hewan penular rabies (HPR), khususnya anjing, telah digencarkan sejak Februari 2025. Hingga awal April 2025, cakupan vaksinasi telah mencapai 12.581 ekor atau 15,24 persen dari total populasi anjing yang mencapai 82.545 ekor. Tahun ini, Dinas Pertanian menargetkan vaksinasi dapat menjangkau 91,13 persen dari populasi. 

“Kami sangat konsen dengan pencegahan rabies. Beragam upaya kami laksanakan, termasuk vaksinasi door to door, sterilisasi anjing liar, edukasi masyarakat, hingga pembentukan Tim Siaga Rabies (Tisira),” kata Suparmi. 7 mis
Read Entire Article