ARTICLE AD BOX
Skuad Garuda Muda tampil impresif di fase grup dengan menyapu bersih tiga laga di Grup C. Mereka mengoleksi sembilan poin penuh, mencetak tujuh gol dan hanya kebobolan sekali, unggul tiga poin dari Korea Selatan yang menempati posisi kedua.
Namun perjalanan menuju fase gugur tak sepenuhnya mulus. Pada laga pembuka, Indonesia harus menunggu hingga menit akhir injury time untuk memastikan kemenangan dramatis atas Korea Selatan. Gol tunggal Evandra Florasta—yang memanfaatkan bola muntah dari penalti—mengunci skor 1-0 untuk Indonesia.
Evandra kembali jadi bintang saat Indonesia menghantam Yaman 4-1, lewat dua gol cepat di menit ke-87 dan 89. Kemenangan ini sekaligus memastikan tiket ke perempat final dan kelolosan otomatis ke FIFA U-17 World Cup Qatar 2025.
Di laga terakhir melawan Afghanistan, Indonesia kembali menunjukkan mental juara. Dua gol di menit ke-90+5 dan 90+6 mengantar kemenangan 2-1 sekaligus menyempurnakan catatan tak terkalahkan di babak grup.
Pelatih kepala Nova Arianto menekankan pentingnya adaptasi tim terhadap gaya bermain lawan. Ia mengaku anak asuhnya telah banyak belajar dari tiap pertandingan.
“Semua lawan punya karakter berbeda,” ujar Nova seperti dikutip dari laman resmi AFC. “Permainan Afghanistan berbeda dengan Yaman, dan Yaman berbeda dengan Korea Selatan. Walaupun hasil kadang tak sesuai ekspektasi saya, saya bersyukur pemain tetap berusaha tampil maksimal.”
Nova menjadi pelatih Indonesia pertama yang membawa Timnas U-17 lolos ke Piala Dunia melalui jalur kualifikasi. Meski pencapaian itu patut diapresiasi, Nova memilih untuk tetap fokus menghadapi laga demi laga.
“Saya tidak terlalu memikirkan soal lolos ke Piala Dunia atau jadi juara grup. Fokus kami adalah tampil konsisten di setiap pertandingan,” ujarnya.
Sementara itu, Korea Utara melangkah ke perempat final sebagai runner-up Grup D. Mereka memulai turnamen dengan hasil imbang 1-1 melawan Iran, lalu mengalahkan Tajikistan 3-0, sebelum ditahan imbang 2-2 oleh Oman di laga terakhir.
Pelatih Korea Utara, O Thae Song, mengakui belum pernah menghadapi Indonesia, namun mengaku cukup mengenal gaya main lawan.
“Mereka punya pertahanan yang solid dan serangan yang tajam dan efektif,” katanya. “Kami harus melemahkan kekuatan mereka dan memanfaatkan celah yang ada.”
Ia juga menekankan perlunya peningkatan di lini serang, meski timnya telah mencapai target awal lolos ke Piala Dunia.
“Moral tim sedang tinggi, tapi perjalanan masih panjang. Kami harus tetap fokus penuh di setiap laga.”