ARTICLE AD BOX
Hadir mendampingi Bupati Gus Par, Sekda I Ketut Sedana Merta, Kadis Pertanian Pangan dan Perikanan I Nyoman Siki Ngurah, Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan I Putu Suwata Berata, Perbekel Seraya Timur I Made Pertu, dan undangan lainnya.
Secara simbolis panen di Kelompok Tani Ancak Lestari. Penanaman jagung ini dalam upaya mendukung penguatan pangan nasional, sejalan dengan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Jagung hibrida selama ini jadi andalan Karangasem, terutama cocok ditanam di lahan Desa Seraya Timur, Desa Seraya Tengah dan Desa Seraya Barat, yang sekaligus merupakan komoditas unggulan.
Kata Bupati Gus Par, jagung dengan kadar gula rendah. Jagung bukan saja jadi komoditas pertanian, melainkan juga menjadi warisan pangan lokal yang dibudidayakan secara turun temurun.
Terlebih lagi, jagung dari Desa Seraya bisa distok cukup lama dan diolah. Ciri kasnya ukuran butiran-butiran kecil-kecil.
“Ini contoh nyata kemandirian pangan. Pemerintah hanya bisa melakukan pendampingan petani dengan cara menyediakan bibit unggul, teknologi, dan penguatan pasar,” jelas Bupati Gus Par.
Kata Bupati Gus Par, berdasarkan penelitian ada 10 manfaat jagung untuk menunjang kesehatan tubuh, yakni melancarkan pencernaan, membantu mengontrol kadar gula darah dan kolesterol, menjaga kesehatan jantung, meningkatkan daya tahan tubuh, mendukung pertumbuhan tulang dan gigi, sebagai sumber energi, sangat baik untuk ibu hamil, mencegah anemia, mencegah kram dan menyehatkan kulit. “Begitu banyaknya manfaat jagung, dan harganya cukup mahal. Mestinya jagung mesti jadi prioritas dikembangkan selain padi. Sebab, jagung bisa sebagai pengganti beras,” tambahnya.
Perbekel Seraya Timur I Made Pertu mensyukuri jagung Desa Seraya masih tetap bertahan jadi andalan pangan lokal. “Banyak keistimewaan jagung dari Desa Seraya, bisa distok jangka waktu cukup lama, bisa diolah jadi jajan, popcorn, dan lain-lain,” jelas Made Pertu.
Kata dia, jagung Seraya dengan tongkol kecil-kecil, tidak bisa ditanam di lahan di luar Desa Seraya. Banyak yang mencoba mengembangkan, namun tidak bisa tumbuh.
Kadis Pertanian Pangan dan Perikanan I Nyoman Siki Ngurah mengakui, jagung di Desa Seraya merupakan komoditas unggulan Karangasem hingga jadi potensi besar untuk menunjang tercapainya swasembada pangan. “Masyarakat Desa Seraya turun temurun mengembangkan jagung hibrida ini sehingga setiap keluarga punya stok jagung,” katanya.
Disebutkan, tanaman jagung di Karangasem tahun 2024, dengan luas tanam 2.896,13 hektare di delapan kecamatan, luas panen 33.396,22 hektare, produksi 11.936,05 ton, total provitas 35,114 kwintal per hektare.7k16